Shaloomm... Selamat Datang di WebBlog kawan-kawan KPPMD Malang I ( Skadron-M1 ) - Selamat Bergabung dan Selamat Melayani. # http://skadron-m1.co.cc # kppmd malang 1 FACEBOOK GROUP "

14 October 2006

* S a h a b a t - koé *
oleh : dhalbo, muspro

Blang gen taa gen dang gling gling yang artinya ketawa sampai berguling-guling. Inget-inget pas KPPMD Malang 1 ada acara Bible Camp pertengahan Agustus 06 lalu. Bala tentara berbagai suku datang dari daerah masing-masing, berbondong-bondong sambil tergopoh-gopoh membawa bekal dan peralatan perang yang sangat lengkap. Bukannya mau perang, tapi kita mau memerangi kesenjangan dan kekuperan antar jemaat, supaya menjadi persaudaraan agung yang memang sebenarnya telah ada sejak dulu kala. Beranjak dari sini terjadi suatu pengenalan di mana banyak oknum yang terlibat. Wajah baru menjadi daya tarik bagi setiap individu untuk lebih mengenal sebagai seorang teman. Ada pula yang tertarik menjadi lebih dari sekedar teman, tapi sekarang itu sedang tidak dibahas di sini.

Kerinduan antara satu dengan yang lain kini semakin terwujud. Satu hari saja ngga ketemu seperti bulan ditinggal oleh bintang. Sepi rasanya. Entah apa yang membuat kita seperti ini. Mungkin karena sudah merasa sebagai bagian dalam kehidupan dan pergumulan. Bagaimana tidak, sharing tentang masalah yang dianggap pribadi akhirnya jadi masalah pribadi banyak teman. Nah, kalau sudah ngobrol untuk yang namanya jodoh. Waduh, kerja atau kuliah jadi acara sampingan. Yah, semacam part time begitu. Jadi, jangan sampai kuliah atau kerja mengganggu sharing. Karena tidak dapat dipungkiri, bahwa sharing adalah nafas hidup orang bermasalah. Ya seperti kita-kita ini. Apalagi kalau lagi ngerjai teman atau bercanda bahas sesuatu yang lucu, kerja atau kuliah bisa jadi nomer sekian, dan jangan sampai kuliah ato kerja mengganggu waktu bercanda. Tapi itu sudah tidak terjadi kok, karena di sini anaknya rajin-rajin, pinter-pinter. Pokoknya pinter ngapain aja. Kan Tuhan Yesus pernah bilang, kalo kita harus cerdik seperti ular dan jinak seperti merpati. Anak MD 1 juga seperti itu loh. Melihat ekspresi satu per satu teman saat tertawa adalah saat yang dirindukan. Begitu banyak watak yang terlihat. Bisa disebut, komunitas kita adalah komunitas yang sangat kompleks. Tinggal bagaimana dengan itu kita dapat melakukan hal besar yang kompleks pula. Sungguh, impian tokoh-tokoh KPPMD Malang 1 terdahulu tentang persahabatan kini terwujud.

Namun, di dalam semua itu sering kali benci ataupun sentimental terbangun tanpa disadari. Adanya itu disebabkan oleh banyak hal. Ketidakpuasan atas kinerja seorang rekan dalam suatu organisasi menjadikan cara pandang yang buruk antara satu dengan yang lain. Bila seorang memperingatkan, seorang yang lain merasa tersinggung dan seterusnya. Rasa saling menghormati acap kali terbuang. Kekaguman terhadap sahabat bahkan saudara, bisa berubah menjadi kebencian yang mendalam hanya karena hal kecil yang dianggap tidak benar. Memang itu adalah unsur yang pasti terjadi dalam suatu komunitas persahabatan, dan dari situ juga kita pasti menjadi semakin dewasa. Karena di mana satu, dua, atau beberapa orang berkumpul menjadi sebuah komunitas, maka benih-benih perpecahan juga ada di sana. Tapi kebencian bukan untuk dendam yang harus dipelihara terus-menerus. Terima kasih untuk setiap pribadi yang mau mengatakan "maaf" dan "aku memaafkanmu". Sungguh, kita merasakan keindahan suatu persahabatan, di mana ada cinta dan kasih yang tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
Mengerti akan suka dan duka seorang sahabat bukan merupakan sesuatu yang mudah, karena kita juga memiliki kesulitan masing-masing. Ada seorang sahabat yang sangat berharga, yang telah terlebih dulu mengasihi tanpa diminta. Layaknya pengemis, Dia tidak malu memohon agar kita mau mendekat dan tidak jauh-jauh dari-Nya. Ternyata ada yang setia lebih dari orang yang kita anggap terlalu dekat, meskipun terlupakan keberadaannya, karena sering kali kita membuang dan meninggalkan-Nya.
Bercermin dari wajah-Nya, persahabatan ini adalah akar dan pilar solidnya KPPMD Malang 1 dalam menyatakan keberadaan-Nya di lingkungan kita. Sudah terlalu sering kita lari menjauh, terlalu sering kita mencuci tangan, terlalu sering pula kita mempertontonkan perselisihan. Apakah ada sedikit saja malu atau sungkan kepada-Nya? Sering Dia terlihat menangis sendirian di pojok sana, meratap, karena melihat sahabat-sahabat-Nya bertengkar tepat di depan mata, lalu pergi meninggalkanNya.
Monggo, kita laksanakan tugas dalam lingkungan masing-masing, lalu merindukan sahabat dan saudara-saudara, serta larut dalam panggilan-Nya. Bukan untuk apa
Bukan untuk siapa....
Karna hidup adalah ucapan syukur yang sangat berharga. (adm)